Profil Mohammad Jumhur Hidayat: Aktivis, Pejuang Buruh

Latar Belakang dan Pendidikan Mohammad Jumhur Hidayat lahir pada 18 Februari 1968 di Bandung, Jawa Barat. Sejak usia dini, Jumhur menunjukkan keberanian dan kepribadian yang

setiawan

Profil Mohammad Jumhur Hidayat: Aktivis, Pejuang Buruh, dan Pemimpin Visioner
Profil Mohammad Jumhur Hidayat: Aktivis, Pejuang Buruh, dan Pemimpin Visioner

Latar Belakang dan Pendidikan

Mohammad Jumhur Hidayat lahir pada 18 Februari 1968 di Bandung, Jawa Barat. Sejak usia dini, Jumhur menunjukkan keberanian dan kepribadian yang sederhana, sekaligus perhatian terhadap orang lain. Ia tumbuh di lingkungan perumahan Saharjo dan Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan. Semasa kecilnya dihabiskan bermain catur dan menjelajahi lingkungannya yang beragam, menandakan awal dari pemahamannya tentang kesetaraan sosial.

Pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada jurusan Teknik Fisika tidak hanya memperkuat dasar ilmiahnya tapi juga membakar semangat aktivismenya. Jumhur tercatat aktif dalam berbagai demonstrasi mahasiswa yang berujung pada penahanannya dari tahun 1989 hingga 1992.

Perjuangan Politik dan Pemberdayaan Buruh

Jumhur lebih dikenal sebagai aktivis yang terjun ke dunia politik untuk memperjuangkan hak-hak rakyat. Pengalaman politiknya yang signifikan dimulai dengan bergabung dengan Partai Daulat Rakyat pada pemilu 1999, dimana ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.

Puncak karir politiknya adalah saat ia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) pada tahun 2007, posisi yang ia pegang hingga 2014. Selama masa jabatannya, Jumhur dikenal sebagai pejuang hak-hak TKI dan berhasil memperoleh penghargaan untuk keberhasilannya dalam bidang perlindungan dan penempatan tenaga kerja.

Pemberhentian dan Kembali ke Aktivisme

Pemberhentian Jumhur dari BNP2TKI pada 2014 menyusul keputusannya bergabung dengan PDIP, dan sejak itu ia kembali fokus pada aktivisme. Ia terlibat sebagai relawan Jokowi dan menjabat sebagai Koordinator Aliansi Rakyat Merdeka (ARM) dalam Pemilu Presiden 2014.

Keterlibatan Internasional dan Penghargaan

Jumhur tidak hanya dikenal di Indonesia tapi juga di tingkat internasional. Ia berbicara di berbagai forum internasional dan menjadi pembicara tunggal di berbagai acara yang menggambarkan situasi ekonomi-politik Indonesia. Jumhur juga mendapat penghargaan internasional dari Korea Selatan untuk kontribusinya dalam penempatan tenaga kerja Indonesia.

Publikasi dan Pemikiran

Sebagai penulis, Jumhur telah menulis banyak artikel dan buku. Dua bukunya yang terkenal adalah “Manifesto Kekuatan Ketiga” dan “Surat-Surat dari Penjara”. Tulisan-tulisannya merefleksikan pemikiran dan pandangan politiknya serta komitmennya terhadap pembangunan yang inklusif.

Kehidupan Pribadi

Jumhur menikah dengan Alia Febyani Prabandari, Finalis Puteri Indonesia 2001, dan bersama-sama mereka membesarkan empat anak. Seorang yang gemar berbatik dan bermain musik, kehidupan pribadinya mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan yang ia anut.

Mohammad Jumhur Hidayat

Profil lengkap Mohammad Jumhur Hidayat mencerminkan perjalanan seorang aktivis yang tidak hanya berkomitmen pada perubahan politik, tapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan hak-hak pekerja di Indonesia. Kisahnya menginspirasi banyak orang, baik di Indonesia maupun di panggung internasional, sebagai simbol perjuangan dan keberanian.

Related Post

Leave a Comment